Menganalisis Teks Eksposisi





BAB 3
MAKALAH
Untuk memenuhi mata pelajaran B. Indonesia tentang Pembangunan Konteks dan Pemodelan Teks Eksposisi




Kelompok
Asep Supriatna
Andi Muhammad
Hanifa Dwi Nuraini
Hanif Robbani
Septian Cahya
Trisna Narayana



}SMK Negeri 1 Sumedang
Jl. Mayor Abdurakhman No. 209 Sumedang
Phone: (0261) 202056
E-mail: smkn1smd@gmail.com
Website: smkn1sumedang.sch.id








KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana atas rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah Bab 3 mengenai Pembangunan Konteks dan Pemodelan Teks Eksposisi. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari mata pelajaran B. Indonesia.
Dalam makalah ini, ada beberapa bahasan pada Bab 3 yang kami tuliskan, seperti : Teks Eksposisi, Abstraksi Teks Eksposisi, dan Hasil diskusi dengan kelompok lain mengenai masalah pada Teks eksposisi tersebut.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan, baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki kami. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini dan pembuatan makalah yang lain.
Demikian makalah ini kami buat dengan sungguh-sngguh, semoga isi dari makalah ini sangat bermanfaat.



Sumedang,      November 2014


Penyusun







A.  Teks Eksposisi

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA ANOMALI
Di tengah kondisi dunia sedang krisis, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencatat hasil  positif. Pertumbuhan ekonomi triwulan kedua tahun ini mencapai 6,4 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu. Konsentrasi pertumbuhan tetap terpusat di pulau Jawa dengan angka 57,5 persen.
Secara akumulatif, pertumbuhan ekonomi Indonesia semester 1-2012 lebih baik dibandingkan dengan semester 1-2011 yang tumbuh sebesar 6,3 persen.
Namun menurut pengamat ekonomi Indonesia for Global Justice, Salamuddin Daeng, pertumbuhan ekonomi Indonesia tergolong anomali. Alasannya karena pertumbhan ekonomi Indonesia tidak diikuti dengan kesejahteraan masyarakat.
Ada empat faktor, kata Daeng yang membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia anomali. Pertama ekonomi Indonesia digerakkan oleh utang luar negeri yang angkanya terus naik. “Utang Indonesia angkanya terus naik, terakumulasi mencapai Rp 2.870 triliun. Utang luar negeri bertambah setiap tahun. Utang selanjutnya menjadi sumber pendapatan utama pemerintah dan menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi.” Paparnya.
Kedua, pertumbuhan ekonomi didorong oleh peningkatan konsumsi masyarakat yang bersumber dari naiknya harga sandang dan pangan, serta di topang dari pertumbuhan kredit khususnya kredit konsumsi.
Faktor ketiga, pertumbuhan ekonomi didorong ekspor bahan mentah seperti bahan tambang, migas, hasil perkebunan dan hutan, sehingga tidak banyak menciptakan nilai tambah dan lapangan pekerjaan. Terakhir, pertumbuhan ekonomi didorong oleh investasi luar negeri yang membuat sumber daya alam kian dikuasi asing.
Pengamat ekonomi Univertas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, A Tony Prasentiantono menyatakan, sektor domestik mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. “Transmisi krisis global melalui penurunan ekspor dan defisit neraca perdagangan baru akan terasa pada kuartal ketiga dan keempat tahun ini. Lagi pula, kontribusi ekspor terhadap PDB tidak besar.” Kata Tony.
Hal senada disampaikan ekonom Mirza Adityaswara. Sejumlah sektor ekonomi dalam negeri tumbuh karena didorong oleh suku bunga rendah yang tampak dari tumbuhnya kredit 26-28 persen (tahunan) sekaligus didorong oleh harga bahan bakar minyak (BBM) yang rendah karena masih disubsidi.



“Maka dari itu, pertumbnuhan tinggi dialami sektor yang berorientasi dalam negeri, seperti perdagangan, manufaktur, otomotif, transportasi, komunikasi, dan konstruksi.” Kata Mirza. Dia menambahkan, akibat pertumbuhan tinggi sektor yang berorientasi dalam negeri, kecenderungan defisit neraca perdagangan akan semakin besar.
Menurut Tony, belanja pemerintah yang lebih cepat dan besar juga cukup membantu pertumbuhan. Sering hal itu, inflasi yang terkendali dibawah 5 persen cukup membantu, meski hal tersebut ada efeknya, yaitu subsidi energi terus membengkak yang sebenarnya cenderung tidak sehat.

B. Abstraksi Teks Eksposisi
Mengabtraksi bisa diartikan sebgai sebuah cara yang dilakukan untuk membuat garis besar dari sebuah teks dengan kata lain membuat teks lain dengan isi yang lebih umum dari teks eksposisi yang sudah dibaca. Ataupun proses penulisan kembali teks sesuai dengan strukturnya.

Abstraksi sesuai dengan struktur teks eksposisi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Anomali
Pernyatan pendapat (tesis)
1. Pertumbuhan ekonomi Indonesia mencatat hasil positif
2. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tergolong anomali. Alasannya karena pertumbuhan ekonomi tidak diikuti peningkatan kesejahteraan masyarakat
Argumentasi
Ada empat faktornyang membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia anomali. Pertama ekonomi Indonesia digerakkan oleh utang luar negeri yang angkanya terus naik. Utang Indonesia angkanya terus naik, terakumulasi mencapai Rp 2.870 triliun. Utang luar negeri bertambah setiap tahun. Utang selanjutnya menjadi sumber pendapatan utama pemerintah dan menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi.
Kedua, pertumbuhan ekonomi didorong oleh peningkatan konsumsi masyarakat yang bersumber dari naiknya harga sandang dan pangan, serta di topang dari pertumbuhan kredit khususnya kredit konsumsi.





Faktor ketiga, pertumbuhan ekonomi didorong ekspor bahan mentah seperti bahan tambang, migas, hasil perkebunan dan hutan, sehingga tidak banyak menciptakan nilai tambah dan lapangan pekerjaan. Terakhir, pertumbuhan ekonomi didorong oleh investasi luar negeri yang membuat sumber daya alam kian dikuasi asing.

Penegasan ulang pendapat
Pengamat ekonomi Univertas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, A Tony Prasentiantono menyatakan, sektor domestik mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. “Transmisi krisis global melalui penurunan ekspor dan defisit neraca perdagangan baru akan terasa pada kuartal ketiga dan keempat tahun ini. Lagi pula, kontribusi ekspor terhadap PDB tidak besar.” Kata Tony.
Hal senada disampaikan ekonom Mirza Adityaswara. Sejumlah sektor ekonomi dalam negeri tumbuh karena didorong oleh suku bunga rendah yang tampak dari tumbuhnya kredit 26-28 persen (tahunan) sekaligus didorong oleh harga bahan bakar minyak (BBM) yang rendah karena masih disubsidi.
Maka dari itu, pertumbuhan tinggi dialami sektor yang berorientasi dalam negeri, seperti perdagangan, manufaktur, otomotif, transportasi, komunikasi, dan konstruksi.
Menurut Tony, belanja pemerintah yang lebih cepat dan besar juga cukup membantu pertumbuhan. Sering hal itu, inflasi yang terkendali dibawah 5 persen cukup membantu, meski hal tersebut ada efeknya, yaitu subsidi energi terus membengkak yang sebenarnya cenderung tidak sehat.











C. Hasil Diskusi dengan Kelompok lain Mengenai Masalah dalam Teks Eksposisi
Pada bagian C ini, bisa disebut juga dengan mengevaluasi teks eksposisi tersebut. Berdasrkan hasil diskusi, sebelum membahas masalah yang ada pada teks eksposisi diatas, kami terlebih dulu mengevaluasi ataupun membahasnya mengenai penggunan bahasa. Bahasa yang digunakan oleh penulis adalah bahasa yang baku, bahasa yang digunakan juga cukup mudah untuk dipahami dengan baik oleh pembaca dan sesuai dengan ejaan yang disempurnkan (EYD). Setiap paragraf dalam teks ini juga saling bertautan sehingga pembahasannya runtut. Hanya saja, dalam teks eksposisi ini ada beberapa istilah/kata yang termasuk kedalam kata serapan.
Mengenai masalah pada teks eksposisi di atas, penulis mengemukakan masalah yang cukup umum dan yang sedang hangat di bicarakan di beberapa media pada paragraf pertama dan kedua. Bisa dibilang ini adalah pernyataan umum dari penulis. Paragraf pertama juga menjadi pembuka untuk paragraf selanjutnya. Paragraf 4, 5, dan 6 penulis mengungkapkan masalah secara lebih terinci/detail, ini bisa disebut juga dengan argumen. Penulis juga menyertakan tokoh-tokoh untuk memperkuat pendapat-pendapat/argumen sebagai fakta dari masalah pada paragraf pertama dan kedua. Sedangkan pada paragaraf terakhir, mengungkapakan penegasan ulang pendapat guna meyakinkan kembali argumen-argumen kepada pembaca. Paragraf ini juga bisa disebut sebagi kesimpulan dari teks eksposisi tersebut. 

















DAFTAR PUSTAKA
http://chandramaulia.wordpress.com/2013/11/07/b-indonesia-contoh-teks-eksposisi-struktur-eksposisi-dan-ciri-bahasa-eksposisi/
http://kumpulansoalbahasa.blogspot.com



Related Posts