1.
Mengapa Jepang menerapkan kebijakan “Ekonomi
Perang”?
2.
Apakah kamu tahu yang dimaksud dengan seikeirei?
Jelaskan!
3.
Bagaimana penilaianmu tentang pengerahan tenaga
romusha oleh pemerintah pendudukan Jepang ?
4.
Bandingkan tentang kebijakan di bidang
pendidikan antara zaman Pemerintahan Kolonial Belanda dengan pemerintahan
pendudukan Jepang di Indonesia ?
5.
Jelaskan tentang dampak dari kebijakan Jepang
yang sewenang-wenang! Pelajaran apa yang kamu peroleh dari belajar tentang
dampak kebijakan itu dalam kehidupan sosial kemasyarakatan?
Jawab
1.
Kebijakan ini dilatar belakangi oleh
berkembangnya Jepang menjadi negara Industri dan imperialis serta melestusnya
PD II. Sehingga Jepang berusaha untuk mencukupi kebutuhan perang dan
kepentingan industrinya. Semua kekayaan (hasil bumi) Indonesia digali untuk
menopang kegiatan perang. Bahkan, Indonesia menjadi salah satu benteng
pertahanan Jepang untuk membendung gerak
laju kekuatan tentara Serikat dan Belanda.
2.
Seikeirei merupakan salah satu kebudayaan Jepang
berupa cara penghormatan yang biasanya dilakukan oleh petinggi (pejabat)
Jepang. Penghormatan dilakukan dengan cara membungkukkan badan sekitar 45 derajat.
Kebijakan seikeirei kepada rakyat dikeluarkan bersamaan dengan pembatasan
kegiatan pendidikan.
kaskus.co.id |
3.
Demi menopang Perang Asia Timur Raya, jepang
mengerahkan semua tenaga kerja dari Indonesia (Romusha). Pengerahan ini tidak
akan menjadi masalah jika Jepang menjamin kesehatan dan kesejahteraan para
pekerja. Namun, sebaliknya Jepang memperlakukan para pekerja dengan tidak
senonoh, tanpa mengenal peri kemanusiaan. Lebih miris lagi, banyak para pekerja
yang meninggal di tempat dan tidak dikubuir seperti yang sewajarnya.
Penderitaan rakyat Indonesia semakin tidak tertahankan.
4.
Pada Pemerintahan Kolonial Belanda kegiatan
pendidikan tidak terlalu dibatasi, bahkan pada zaman VOC banyak didirikan
sekolah. Namun, tujuannya hanya untuk menyebarkan agama nasrani. Selain itu,
pemerintah Belanda juga butuh pegawai administrasi rendahan untuk membantu
mereka. Sedangkan pada zaman pendudukan Jepang, kegiatan pendidikan dihentikan
total. Para rakyat diwajibkan untuk menjadi prajurit, terutama anak muda. Sehingga,
banyak sekali rakyat yang buta huruf dan bodoh. Jepang sengaja, agar mereka
bisa mempengaruhi rakyat Indonesia dengan mudah.
5.
Kebijakan seperti itu berdampak luas,
penderitaan rakyat semakin meningkat dan kekayaan alam Indonesia terkuras
habis. Sehingga rakyat di berbagai daerah pun angkat senjata untuk melakukan
perlawanan, hasilnya kerusakan wilayah dimana-mana dan tidak sedikit korban
yang tewas.
Sekarang, kita harus banyak bersyukur,
karena kejadian seperti itu tidak terjadi di kehidupan kita. Hidup damai
dan tentram. Sebagai generasi penerus, tingkatkan kualitas agar kita bisa
melawan negara asing yang masih menjajah secara non-fisik yang tidak pernah
kita sadari.